Search for:
Bagimana Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini

Bagimana Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini

Pendidikan adalah hal pokok yang akan menopang kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kualitas dan sistem pendidikan yang ada. Tanpa pendidikan, suatu negara akan jauh tertinggal dari negara lain. Kualitas pendidikan di Indonesia pada dewasa ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan di antaranya oleh data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang menunjukkan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.

Untuk mengetahui pendidikan yang membebaskan menurut paulo freire yaitu lebih mengarah kehumanisasi sosial. Sedangkan dalam prinsi utama pendidikan indonesia tidak hanya menyangkut masalah humanisasi sosial belaka tetapi juga mengarah kepengembangan berfikir bebas dan mandiri secara demokratis dengan memeperhatikan kecenderungan peserta didik secara individual yang menyangkut aspek kecerdasan akal dan bakat yang dititik beratkan pada pengembangan akhlak. konsep pemikiran Paulo Freire tentang pendidikan lebih mengarah kepada konsep pendidikan pembebasan (humanisasi).

Gambaran Umum Pendidikan Indonesia Dewasa Ini

Gambaran sistem pendidikan indonesia yang menganut sistem pendidikan nasional secara makro dapat di lihat dalam berbagai aspek antara lain sebagi berikut:

Pengelolaan

Sistem Pendidan dikelola sacara sentralistik, berlaku diseluruh tanah air. Tujuan pendidikan, materi ajar, metode pembelajaran, buku ajar, tenaga kependidikan, baik siswa, guru maupun karyawan, mengenai persyaratan penerimaannya, jenjang kenaikan pangkatnya bahkan sampai penilaiannya diatur oleh pemerintah pusa dan berlaku untuk semuua sekolah di seluruh pelosok tanah air.

Pendekatan dan Metodologi Pembelajaran

Sistem Pendidikan Nasional masih berpegang pada paradigma lama bahwa ilmu diperoleh dengan jalan diberikan atau diajarkan oleh orang lebih pandai atau guru kepada murid. Pola guru tahu-murid tidak tahu-guru memberi-murid menerima-guru aktif-murid pasif, masih terus diparaktekkan. Tidak ada kritik atau koreksi terhadap pendapat guru, yang adalah minta penjelasan kemudian menerima dan mengikutinya.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia dilaksanakan di bawah otorita kekuasaan dan kekuatan administarsi birokrasi. Guru memerlukan sebagai pegawai dan tidak sebagai tenaga pendidik dan pengajar. Perlakuan sebagai pegawai mengutamakan kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan, dan produksi kerja. Sedangkan perlakuan sebagai pendidik atau pengajar, selain mementingkan kejujuran (moral, kedisiplinan dan pengabdian), juga sangat mementingkan kreativitas, inovasi dan dedikasi. Guru diharapkan mampu mengembangkan budaya belajar yang baik pada siswanya.

Academic Atmosphere

Seperti dikemukakan di atas, unit pendidikan, sekolah-sekolah, dan perguruan tinggi tidak diselenggarakan di bawah otoritas akademik, tetapi dilaksanakan di bawah otoritas kekuasaan birokrasi atau perkantoran. Oleh karenanya atmosfir akademik di kampus-kampus pada umumnya banyak yang kurang mendorong kegairahan belajar-mengajar. Bangunan-bangunan dan lokal-lokal belajar sempit dan saling berdekatan serta tidak kedap suara, karena memang tidak didesain untuk kerja akademik. Kebanyakan sekolah tidak memiliki halaman bermain, kepustakaan yang cukup menampung civitas akademika untuk datang membaca dan belajar. Tidak ada ruang khusus diskusi, seminar, ruang kerja dosen dan guru-guru yang relative privacy, tidak memiliki laboratorium untuk melakukan berbagai eksperimen baik di dalam maupun diluar ruangan.

Evaluasi Diri dan Akreditas

Evaluasi diri dilakukan oleh penyelanggaraan sendiri dan akreditas di lakukan oleh pihak luar baik oleh pemerintah, pasar, dan pengguna jasa pendidikan atau stakeholder lainnya. Kedua evaluasi tersebut kurang membudaya di lingkungan penyelenggara pendidikan, sehingga peserta didik tidak mengetahui sekolah seperti apa tempat mereka belajar. Pasar dan pengguna jasa pendidikan juga tidak mengetahui lulusan dari sekolah seperti apa yang mereka butuhkan dan sebagainya.

Dari uraian tentang kondisi pendidikan Indonesia saat ini dapat disimpulkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia dewasa ini tampak ada kesenjangan antara kenginan dan realita. Secara makro dapat dilihat dalam aspek pengelolaan, peran pemerintah dan masyarakat, kurikulum atau materi ajar, pendekatan dan metodologi pembelajaran, sumber daya manusia, lingkungan kampus atau sekolah, dana, dan akreditasi. Kesenjangan dalam sistem pendidikan tersebut disebabkan karena faktor politik, ekonomi, dan sebagainya.

Informasi Penting Yang Harus Diketahui Beasiswa UI

Informasi Penting Yang Harus Diketahui Beasiswa UI

Mahasiwa UI tidak perlu khawatir dengan biaya kuliah yang mahal, karena UI memberi banyak sekali kesempatan untuk mendapatkan beasiswa. Menurut Direktorat Kemahasiswaan UI, ada dua katagori beasiswa di UI, yaitu beasiswa yang berasal daru UI dan beasiswa yang berasal dari sponsor, Pihak UI sendiri tidak memisahkan antara beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu atau mahasiswa berpestasi. Untuk beasiswa dari sponsor, UI emmbantu menyosialisasikan informasi beasiswa dan menyalurkan berdasarkan permintaan dan syarat yang di berikan oleh sponsor.

Bentuk pemberian beasiswa dari UI adalah berupa keringanan dari penetapan BOP-B, dan beasiswa kerja paruh waktu. Beasiswa paruh waktu adalah program kerja paruh waktu bagi mahasiswa yang ingin bekerja paruh di berbagai unit kerja di lingkungan UI. kewajiban yang harus dipenuhi mahasiswa pada program ini adalah 40 jam kerja setiap bulan dengan kompensasi yang akan didapatkan mahasiswa sebesar Rp 300.000 per bulan. Beasiswa dari sponsor dapat berasal pemerintah, perusahaan, perseorangan, yayasan dan lain lain dengan jenis pembiayaan dan jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang membiayai sampai selesai kuliah, ada yang hanya membiayai sampai semester tertentu saja. Besaran biaya yang di berikan pun berbeda-beda, ada yang membayarin uang kuliah perbulannya saja, ada yang membayari uang kuliah ditambah dengan uang saku perbulannya, dan ada pula yang menambahi dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepemimpinan.

Biasanya beasiswa dari sponsor terbagi dari tiga jenis, yaitu beasiswa prestasi, beasiswa kurang mampu, dan beasiswa campuran. Beasiswa kurang mampu biasanya ditujukan bagi mahasiswa yang kondisi perekenomian keluarganya kurang mampu, biasanya beasiswa ini mewajibkan surat keterangan kurang mampu dari RT/RW setempat sebagai salah satu syarat pengajuan. Beasiswa prestasi adalah beasiswa yang menyelesaikan penerimanya melalui nilai Indeks Prestasi Kumulatif IPK yang didapatkan dari oleh mahasiswa di semester-semester tertentu. Beasiswa campuran adalah beasiswa yang mempunyai kriteria berdasarkan gabungan antara kebutuhan dan prestasi. Berdasarkan timeline pengajuan beasiswanya pun dibagi menjadi dua jenis, yaitu beasiswa yang bisa diajukan sebelum mahasiswa masuk atau mulai kuliah seperti beasiswa bidik misi, atau beasiswa yang pendaftarannya dibuka setelah mahasiswa yang bersangkutan menempuh kuliah selama beberapa semester terentu, biasanya di dua semester awal. hal ini terkait dengan persyaratan bahwa mahasiswa yang bersangkutan harus memiliki IPK, biasanya ini berlaku untuk beasiswa prestasi.

Jenis-Jenis Beasiswa UI

Beasiswa Ui terdiri dari berbagai jenis, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • PPA-BBM
  • Bank Indonesia
  • BP MIGAS
  • Indocement
  • Sumitomo
  • BRI
  • Exxon-Mobil
  • UFJ
  • BMU
  • POSCO
  • Unilever
  • BAZNAZ
  • Seribu Anak Bangsa
  • Karya Salemba
  • Shell
  • BCA

Persyaratan Untuk Mendapatkan Beasiswa UI

Jika kamu ingin mengajukan beasiswa, maka hal paling utama adalah dengan melengkapi seluruh dokuman yang dibutuhkan. Pahami serta ikuti seluruh tahap yang sudah ada. Persyaratan tentu berbeda, namun umumnya adalah sesuai syarat berikut:

  • IPK minimal 3.01
  • Salinan slip gaji kedua orangtua
  • Fotocopy Kartu Keluarga (KK)
  • Fotocopy Kartu Identitas Mahassiwa (KTM)
  • Melengkapi formulir beasiswa
  • Daftar riwayat hidup
  • Surat pernyataan tidak merokok

Cara Mendapatkan Beasiswa UI

1. Update Informasi Beasiswa

Mendaftar beasiswa harus memiliki milestone, salah satunya update informasi beasiswa sedini mungkin. Semakin cepat kamu mendapatkan informasi beasiswa, semakin baik kamu melakukan persiapan apply. Caranya, kamu bisa membuka informasi dari website kampus, media sosial penerima beasiswa, atau update dari alumni beasiswa tersebut. Jangan sampai, persiapan matang malah melewatkan informasi beasiswa.

2. Ikuti Pelatihan

Persiapan yang bisa kamu lakukan yaitu mengikuti pelatihan mendapatkan beasiswa. Biasanya, pelatihan tersebut berlangsung singkat dan diisi oleh alumni penerima beasiswa. Alumni penerima beasiswa membagikan tips dan trik lolos seleksi beasiswa berdasarkan pengalaman pribadi. Kamu bisa belajar langsung dan menerapkan insight yang didapatkan dari kursus.

3. Timeline

Tips selanjutnya membuat timeline agar rencana mendaftar beasiswa tidak molor atau jadi berantakan. Kamu bisa membuat timeline terkait rencana yang kamu persiapkan untuk melamar beasiswa tertentu secara rinci. Kamu bisa membuat timeline yang sesuai dan berurutan, misal pembuatan cover letter, melengkapi berkas, dan membuat esai.

4. Lengkapi Berkas

Beasiswa tak lepas dari kelengkapan berkas sebagai persyaratan administrasi. Setiap program beasiswa, berbagai persyaratan ditetapkan bagi pelamar. Nah, kamu sebagai pelamar harus menyiapkan berbagai berkas yang diminta agar lolos seleksi beasiswa. Berkas yang lengkap akan membuka peluang kamu lolos ke tahap selanjutnya.

5. Teliti dan Cermat

Beasiswa memang tidak mudah didapatkan, diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Oleh sebab itu, kamu harus teliti dalam mengikuti seleksi program beasiswa agar usaha yang telah kamu lakukan tidak gagal dengan sia-sia. Kamu harus teliti dan cermat dalam memahami persyaratan yang telah ditentukan.

6. Rekomendasi

Mendapatkan rekomendasi dosen merupakan salah satu cara agar pihak pemberi beasiswa mempertimbangkan kamu lolos seleksi beasiswa. Pilih dosen dengan kompetensi yang sesuai, memiliki jabatan struktural, bergelar master S2 atau doktor S3.

7. Realistis

Mendapatkan beasiswa yang diimpikan memang tidak mudah, perlu perjuangan. Bukan tidak mungkin, kamu bisa dengan mudah lolos seleksi beasiswa di antara ribuan pelamar. Kamu juga harus realistis, persaingan mendapatkan beasiswa sangat ketat dan memiliki kandidat dengan berbagai kemampuan. So, persiapkan mental yang kuat jika kamu tidak terpilih.