Search for:
Transformasi Pendidikan: Apa yang Menggantikan Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengumumkan penghapusan jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), dan Bahasa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Kebijakan ini merupakan langkah untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan zaman modern.

Latar Belakang Kebijakan

Penghapusan jurusan di SMA bukanlah keputusan yang diambil secara tiba-tiba. Beberapa alasan mendasar yang melatarbelakangi kebijakan ini antara lain:

  1. Fleksibilitas dalam Pendidikan: Kurikulum yang fleksibel memungkinkan siswa untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih menikmati proses belajar dan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.
  2. Relevansi dengan Dunia Kerja: Dunia kerja saat ini membutuhkan individu yang memiliki keterampilan lintas disiplin. Dengan kurikulum baru, siswa akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dan siap menghadapi tantangan dunia kerja yang dinamis.
  3. Pengembangan Potensi Individu: Setiap siswa memiliki minat dan bakat yang unik. Kurikulum fleksibel ini dirancang untuk membantu siswa mengembangkan potensi mereka secara maksimal tanpa terbatasi oleh jurusan tertentu.

Implementasi Kurikulum Baru

Kurikulum baru ini akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2024/2025. Berikut adalah beberapa perubahan utama yang akan diimplementasikan:

  1. Pilihan Mata Pelajaran: Siswa tidak lagi terbatas pada satu jurusan. Mereka dapat memilih mata pelajaran yang ingin dipelajari berdasarkan minat dan bakat masing-masing. Misalnya, seorang siswa dapat memilih kombinasi mata pelajaran dari bidang sains dan humaniora.
  2. Pembelajaran Berbasis Proyek: Kurikulum baru akan lebih banyak menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Hal ini untuk mendorong siswa mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi nyata dan mengembangkan keterampilan problem-solving serta kreativitas.
  3. Pengembangan Soft Skills: Selain pengetahuan akademis, kurikulum baru juga menekankan pengembangan soft skills seperti berpikir kritis, komunikasi efektif, dan kerjasama tim.

Dampak bagi Siswa dan Guru

Bagi Siswa:

  • Motivasi Belajar Meningkat: Dengan memilih mata pelajaran yang mereka minati, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar dan berprestasi.
  • Kesiapan untuk Pendidikan Tinggi dan Dunia Kerja: Siswa akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas dan siap menghadapi tantangan pendidikan tinggi dan dunia kerja.
  • Pengembangan Keterampilan Lintas Disiplin: Siswa akan terbiasa berpikir secara multidisiplin, yang merupakan keterampilan penting di era modern.

Bagi Guru:

  • Peningkatan Keterampilan Mengajar: Guru akan mendapatkan pelatihan untuk mengajar dengan metode baru yang lebih fleksibel dan inovatif.
  • Kolaborasi Antar Disiplin: Guru dari berbagai bidang studi akan lebih banyak berkolaborasi untuk menciptakan pengalaman belajar yang komprehensif bagi siswa.
  • Kesempatan untuk Inovasi: Guru didorong untuk mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Tantangan dan Solusi

Tantangan:

  • Kesiapan Infrastruktur: Tidak semua sekolah memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung kurikulum baru.
  • Pelatihan Guru: Guru perlu dilatih agar siap mengajar dengan pendekatan yang lebih fleksibel.
  • Adaptasi Siswa dan Orang Tua: Perubahan ini memerlukan adaptasi dari siswa dan orang tua agar mereka dapat memahami dan memanfaatkan kurikulum baru dengan baik.

Solusi:

  • Investasi dalam Infrastruktur: Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam fasilitas pendidikan untuk mendukung implementasi kurikulum baru.
  • Program Pelatihan yang Komprehensif: Menyediakan program pelatihan yang komprehensif bagi guru untuk memastikan mereka siap mengajar dengan metode baru.
  • Sosialisasi dan Edukasi: Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada siswa dan orang tua tentang manfaat dari kurikulum baru dan bagaimana cara terbaik untuk menghadapinya.

Kesimpulan

Penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA oleh Kemendikbud Ristek merupakan langkah inovatif untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih fleksibel dan relevan. Meskipun menghadapi sejumlah tantangan, dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat, diharapkan perubahan ini dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan pendidikan yang lebih fleksibel dan relevan, siswa Indonesia diharapkan dapat bersaing di kancah global dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa.

Jokowi Soroti Keterpurukan Peringkat Pendidikan dan Kesehatan Indonesia: Upaya Perbaikan yang Diperlukan

Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengungkapkan keprihatinannya terhadap peringkat pendidikan dan kesehatan Indonesia yang masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai laporan internasional menunjukkan bahwa Indonesia harus melakukan upaya lebih keras untuk meningkatkan dua sektor penting ini.

Peringkat Pendidikan dan Kesehatan Indonesia

Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam sektor pendidikan dan kesehatan. Menurut laporan terbaru dari organisasi internasional, peringkat pendidikan Indonesia berada jauh di bawah rata-rata negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Hal yang sama juga terjadi pada sektor kesehatan, di mana Indonesia tertinggal dalam hal akses dan kualitas layanan kesehatan.

  1. Pendidikan:
    • Indeks Kualitas Pendidikan: Berdasarkan data UNESCO, kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal infrastruktur, kurikulum, dan kualitas pengajaran.
    • Akses Pendidikan: Banyak anak-anak di daerah terpencil yang masih belum mendapatkan akses pendidikan yang layak.
    • Kesenjangan Pendidikan: Terdapat kesenjangan signifikan antara pendidikan di kota besar dan daerah terpencil.
  2. Kesehatan:
    • Indeks Kesehatan: Berdasarkan data WHO, kualitas layanan kesehatan di Indonesia masih di bawah standar internasional.
    • Akses Kesehatan: Banyak masyarakat di daerah terpencil yang kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar.
    • Kualitas Pelayanan: Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas perlu ditingkatkan, terutama dalam hal fasilitas dan tenaga medis.

Upaya Pemerintah

Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan peringkat pendidikan dan kesehatan. Beberapa inisiatif yang telah dan sedang dilaksanakan meliputi:

  1. Pendidikan:
    • Reformasi Kurikulum: Pemerintah melakukan revisi kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan relevansi materi pelajaran.
    • Pengembangan Infrastruktur: Pembangunan dan perbaikan infrastruktur sekolah di daerah-daerah terpencil.
    • Peningkatan Kualitas Guru: Program pelatihan dan sertifikasi untuk meningkatkan kualitas guru.
  2. Kesehatan:
    • Peningkatan Fasilitas Kesehatan: Pembangunan dan renovasi rumah sakit serta puskesmas di seluruh Indonesia.
    • Program Kesehatan Masyarakat: Pelaksanaan program kesehatan seperti imunisasi, pencegahan penyakit menular, dan promosi kesehatan.
    • Peningkatan Kualitas Tenaga Medis: Program pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi tenaga medis.

Harapan ke Depan

Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya komitmen semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia. Diperlukan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat untuk mencapai perbaikan yang signifikan.

Dengan langkah-langkah yang tepat dan komitmen yang kuat, diharapkan peringkat pendidikan dan kesehatan Indonesia dapat terus meningkat sehingga mampu bersaing dengan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara dan dunia.

Kesimpulan

Keprihatinan Presiden Joko Widodo terhadap peringkat pendidikan dan kesehatan Indonesia harus menjadi pemicu bagi semua pihak untuk beraksi. Dengan kerjasama yang baik dan implementasi kebijakan yang efektif, Indonesia dapat memperbaiki peringkatnya dan memberikan layanan pendidikan serta kesehatan yang lebih baik bagi seluruh rakyatnya.

Pendidikan di Norwegia: Sistem, Fasilitas, dan Keunggulannya

Norwegia, sebuah negara di Skandinavia yang terkenal dengan pemandangan alamnya yang menakjubkan, juga dikenal karena sistem pendidikannya yang berkualitas tinggi. Pendidikan di Norwegia didasarkan pada prinsip kesetaraan dan inklusivitas, yang memastikan bahwa semua anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang sistem pendidikan di Norwegia, fasilitas yang tersedia, serta keunggulannya yang membuatnya menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Sistem Pendidikan di Norwegia

Sistem pendidikan di Norwegia terdiri dari beberapa jenjang, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi. Berikut adalah struktur sistem pendidikan di Norwegia:

  1. Pendidikan Anak Usia Dini (Barnehage): Pendidikan anak usia dini di Norwegia mencakup anak-anak berusia 1 hingga 5 tahun. Barnehage, atau taman kanak-kanak, berfokus pada perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak-anak melalui permainan dan kegiatan yang menyenangkan. Pemerintah Norwegia sangat mendukung pendidikan anak usia dini dan memberikan subsidi besar untuk memastikan akses yang luas.
  2. Pendidikan Dasar (Barneskole): Pendidikan dasar di Norwegia berlangsung selama 10 tahun dan terbagi menjadi dua tahap:
    • Barneskole: Untuk anak-anak berusia 6 hingga 13 tahun (kelas 1 hingga 7).
    • Ungdomsskole: Untuk remaja berusia 13 hingga 16 tahun (kelas 8 hingga 10).

    Kurikulum pendidikan dasar mencakup berbagai mata pelajaran seperti bahasa Norwegia, matematika, sains, seni, dan olahraga, serta bahasa Inggris sebagai bahasa asing.

  3. Pendidikan Menengah Atas (Videregående Skole): Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, siswa dapat melanjutkan ke pendidikan menengah atas yang berlangsung selama 3 tahun (kelas 11 hingga 13). Pendidikan menengah atas di Norwegia terbagi menjadi jalur akademik dan jalur kejuruan. Jalur akademik mempersiapkan siswa untuk masuk perguruan tinggi, sementara jalur kejuruan fokus pada keterampilan praktis untuk memasuki dunia kerja.
  4. Pendidikan Tinggi: Norwegia memiliki sejumlah universitas dan perguruan tinggi yang menawarkan berbagai program sarjana, magister, dan doktoral. Pendidikan tinggi di Norwegia terkenal karena kualitasnya yang tinggi dan banyak program yang diajarkan dalam bahasa Inggris untuk menarik mahasiswa internasional. Biaya pendidikan tinggi untuk warga negara Norwegia dan negara-negara Uni Eropa/EEA biasanya sangat rendah atau gratis.

Fasilitas dan Dukungan dalam Pendidikan

  1. Sekolah yang Dilengkapi Baik: Sekolah-sekolah di Norwegia dilengkapi dengan fasilitas modern yang mendukung proses belajar-mengajar. Ini termasuk laboratorium sains, perpustakaan, fasilitas olahraga, dan teknologi informasi yang canggih.
  2. Guru yang Berkualitas: Guru di Norwegia harus memiliki pendidikan tinggi dan pelatihan yang memadai. Mereka juga diberikan kesempatan untuk terus mengembangkan keterampilan melalui pelatihan profesional berkelanjutan.
  3. Inklusivitas dan Kesetaraan: Norwegia sangat menekankan pendidikan yang inklusif dan adil. Siswa dengan kebutuhan khusus mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam pendidikan. Program pembelajaran individual (IEP) sering disusun untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa.
  4. Dukungan Keuangan: Pemerintah Norwegia memberikan dukungan keuangan yang signifikan kepada siswa, termasuk beasiswa dan pinjaman pelajar. Ini memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan tinggi tanpa harus khawatir tentang biaya.

Keunggulan Pendidikan di Norwegia

  1. Fokus pada Kualitas Hidup dan Kebahagiaan Siswa: Sistem pendidikan di Norwegia menekankan keseimbangan antara akademik dan kualitas hidup. Siswa didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler, olahraga, dan seni, yang membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.
  2. Pembelajaran Berbasis Proyek: Pendekatan pembelajaran berbasis proyek sangat umum di sekolah-sekolah Norwegia. Ini memungkinkan siswa untuk bekerja pada proyek nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka, yang membantu meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaborasi.
  3. Penggunaan Teknologi dalam Pendidikan: Sekolah-sekolah di Norwegia menggunakan teknologi secara luas dalam proses pembelajaran. Siswa memiliki akses ke perangkat digital dan internet, yang memungkinkan mereka untuk belajar secara interaktif dan mengakses sumber daya pendidikan global.
  4. Lingkungan Belajar yang Inklusif: Norwegia berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dukungan tambahan dan program khusus disediakan untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi penuh mereka.

Kesimpulan

Pendidikan di Norwegia adalah contoh yang luar biasa dari sistem yang menempatkan kesejahteraan dan perkembangan holistik siswa di pusat perhatiannya. Dengan fasilitas yang lengkap, guru yang berkualitas, pendekatan inklusif, dan dukungan keuangan yang memadai, Norwegia berhasil menciptakan lingkungan pendidikan yang ideal untuk generasi masa depan. Keunggulan ini menjadikan sistem pendidikan Norwegia sebagai salah satu yang terbaik di dunia, menginspirasi banyak negara lain untuk mengadopsi praktik-praktik serupa dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan mereka.

Menjelajahi Tata Bahasa, Kosakata, dan Keterampilan Komunikasi

Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang paling penting dan umum digunakan di seluruh dunia. Dengan memahami dasar-dasar Bahasa Inggris, Anda akan memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari dan menguasai bahasa ini dengan lebih baik. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang tata bahasa, kosakata, serta keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis dalam Bahasa Inggris.

Tata Bahasa (Grammar)

Tata bahasa Bahasa Inggris terdiri dari aturan dan struktur yang digunakan untuk membentuk kalimat yang benar. Beberapa elemen penting dalam tata bahasa Bahasa Inggris antara lain:

Kata Benda (Nouns):

Kata benda mengacu pada orang, tempat, atau benda. Contoh kata benda antara lain “cat” (kucing), “book” (buku), dan “school” (sekolah).
Kata Kerja (Verbs): Kata kerja digunakan untuk menggambarkan aksi atau keadaan. Contoh kata kerja antara lain “run” (berlari), “eat” (makan), dan “sleep” (tidur).
Kata Sifat (Adjectives): Kata sifat digunakan untuk menggambarkan atau menjelaskan kata benda. Contoh kata sifat antara lain “big” (besar), “happy” (bahagia), dan “beautiful” (cantik).
Kata Keterangan (Adverbs): Kata keterangan digunakan untuk menggambarkan kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lainnya. Contoh kata keterangan antara lain “quickly” (dengan cepat), “very” (sangat), dan “often” (sering).
Kata depan (Prepositions): Kata depan digunakan untuk menunjukkan hubungan antara kata-kata dalam kalimat. Contoh kata depan antara lain “in” (di dalam), “on” (di atas), dan “at” (di).
Kata Penghubung (Conjunctions): Kata penghubung digunakan untuk menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat. Contoh kata penghubung antara lain “and” (dan), “but” (tapi), dan “or” (atau).

Kosakata (Vocabulary)

Menguasai kosakata Bahasa Inggris merupakan hal penting dalam berkomunikasi dengan lancar. Anda dapat meningkatkan kosakata Anda dengan membaca buku, artikel, atau berinteraksi dengan penutur asli Bahasa Inggris. Cobalah untuk mencatat kata-kata baru dan mencari artinya dalam kamus. Berikut adalah beberapa kategori kosakata yang mungkin perlu Anda pelajari:

Angka dan Bilangan (Numbers and Counting): Misalnya, “one” (satu), “two” (dua), dan “hundred” (seratus).
Warna (Colors): Misalnya, “red” (merah), “blue” (biru), dan “green” (hijau).
Makanan (Food): Misalnya, “apple” (apel), “bread” (roti), dan “rice” (nasi).
Keluarga (Family): Misalnya, “father” (ayah), “mother” (ibu), dan “brother” (saudara laki-laki).
Pekerjaan (Occupations): Misalnya, “doctor” (dokter), “teacher” (guru), dan “engineer” (insinyur).
Keterampilan Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis
Keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis adalah komponen penting dalam mempelajari Bahasa Inggris. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap keterampilan tersebut:

Mendengarkan (Listening): Mendengarkan memungkinkan Anda memahami apa yang dikatakan oleh penutur asli Bahasa Inggris. Anda dapat meningkatkan keterampilan mendengarkan Anda dengan mendengarkan musik, menonton film atau video, dan berpartisipasi dalam percakapan dengan penutur asli.

Berbicara (Speaking): Berbicaramemungkinkan Anda berkomunikasi dengan orang lain dalam Bahasa Inggris. Latihan berbicara secara aktif dengan berbicara dengan teman, bergabung dalam kelompok belajar, atau bahkan berbicara dengan diri sendiri dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara Anda.

Membaca (Reading): Membaca membantu Anda memperluas kosakata dan pemahaman Bahasa Inggris Anda. Bacalah buku, artikel, atau materi lain dalam Bahasa Inggris dan cobalah untuk memahami konteks dan makna yang terkandung di dalamnya.

Menulis (Writing): Menulis membantu Anda mengorganisir pikiran dan menyampaikan gagasan secara efektif dalam Bahasa Inggris. Cobalah untuk menulis setiap hari, baik itu jurnal pribadi, surat, atau artikel seperti ini, untuk memperbaiki keterampilan menulis Anda.

Kesimpulan

Menguasai dasar-dasar Bahasa Inggris adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan Anda menuju penguasaan bahasa tersebut. Dengan pemahaman yang kuat tentang tata bahasa, kosakata, serta keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, Anda akan dapat berkomunikasi dengan lebih lancar dan percaya diri dalam Bahasa Inggris. Teruslah berlatih, berinteraksi dengan penutur asli, dan jangan takut untuk membuat kesalahan. Semakin sering Anda berlatih, semakin baik kemampuan Bahasa Inggris Anda akan menjadi.

Membuka Jalan Menuju Masa Depan yang Cerah

Papua, provinsi yang terletak di ujung timur Indonesia, memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Namun, di balik keindahannya, Papua juga menghadapi tantangan dalam sektor pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi situasi pendidikan di Papua dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di wilayah ini.

Tantangan Pendidikan di Papua:

Papua menghadapi sejumlah tantangan dalam hal pendidikan. Beberapa tantangan utama termasuk akses terbatas terhadap pendidikan, terutama di daerah terpencil dan sulit dijangkau. Infrastruktur pendidikan yang terbatas, kurangnya fasilitas dan sumber daya, serta kesenjangan sosial-ekonomi juga menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di wilayah ini.

Upaya Pemerintah:

Pemerintah Indonesia telah menyadari pentingnya meningkatkan pendidikan di Papua dan telah meluncurkan sejumlah inisiatif untuk mengatasi tantangan tersebut. Program-program seperti Gerakan Papua Terang, Pendidikan Menengah Satu Atap, dan Sekolah Penggerak Papua dirancang untuk memperluas akses pendidikan, meningkatkan kualitas guru, dan membangun infrastruktur pendidikan yang lebih baik di wilayah ini.

Peran Masyarakat:

Selain upaya pemerintah, partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting dalam meningkatkan pendidikan di Papua. Berbagai organisasi masyarakat sipil, lembaga swadaya masyarakat, dan sukarelawan telah terlibat dalam mengajarkan keterampilan, memberikan bantuan materi, dan mendukung pengembangan pendidikan di daerah ini. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk mencapai hasil yang berkelanjutan.

Pendidikan Berbasis Budaya Lokal:

Penting untuk mengakui dan menghormati kekayaan budaya lokal Papua dalam pengembangan pendidikan di wilayah ini. Pendidikan yang berbasis budaya lokal dapat membantu mempertahankan identitas dan kearifan lokal sambil memberikan kesempatan bagi anak-anak Papua untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi mereka. Integrasi budaya lokal dalam kurikulum dan pengajaran dapat memotivasi siswa dan memberikan relevansi yang lebih besar terhadap kehidupan mereka.

Meningkatkan Akses Pendidikan Tinggi:

Selain pendidikan dasar dan menengah, akses ke pendidikan tinggi juga menjadi hal penting. Peningkatan jumlah perguruan tinggi di Papua dan penyediaan beasiswa serta program bantuan keuangan dapat membantu mendorong partisipasi siswa Papua dalam pendidikan tinggi. Selain itu, pendekatan yang berfokus pada pengembangan keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan potensi ekonomi Papua juga perlu dipertimbangkan.

Kesimpulan:

Pendidikan di Papua adalah faktor penting dalam membangun masa depan yang cerah bagi masyarakat Papua dan memajukan provinsi ini secara keseluruhan. Melalui upaya pemerintah, partisipasi masyarakat, pendidikan berbasis budaya lokal, dan peningkatan akses ke pendidikan tinggi, kita dapat mengatasi tantangan dan merangkul potensi yang luar biasa yang dimiliki oleh anak-anak Papua. Dengan investasi yang berkelanjutan dan kolaborasi yang kuat, kita dapat membuka jalan menuju pendidikan yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah bagi Papua.